Selasa, 02 Januari 2018

Faktor Kejayaan Islam

Faktor-Faktor Kejayaan Islam

            Islam pertama kali masuk dan disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW sangat santun dan tanpa paksaan, sehingga banyak orang yang masuk islam dengan sukarela.
            Ketika masa Khulafaurrosyidin (4 sahabat, yaitu Abu bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib), islam mengalami perluasan wilayah yang sangat signifikan, hal itu mengakibatkan islam tidak hanya dianut orang-orang Arab saja, tapi juga diluar Arab, bahkan ke seluruh penjuru dunia. Setelah masa Khuafurrosyidin berakhir, islam terus berembang di bawah kepemimpinan Kerajaan Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah, mulai dari bidang Administrasi Negara, sampai ke bidang Sains, Teknologi, Politik, Keagamaan, Ekonomi, Ilmu Bangunan (arsitektur), Sosial, dan  Militer. Namun beberapa abad kemudian, islam mengalami kemunduran, hal itu mengakibatkan tradisi keilmuan pindah ke negeri Barat.
            Masa kejayaan islam terjadi sekitar tahun 650-1250 M. Periode kejayaan ini disebut Periode Klasik. Pada masa kejayaan tersebut terdapat 2 kerajaan besar, yaitu Kerajaan Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah. Perkembangan islam ditandai dengan semakin meluasnya wilayah kekuasaan islam diberbagai wilayah.
            Kemajuan, perkembangan dan kejayaan islam diantaranya karena beberapa faktor, faktor tersebut terbagi menjadi 2 yaitu:

Ø  Faktor Eksternal (dari luar diri manusia)

1. Terjadinya Asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan.
2.    Gerakan terjemah, pengaruh gerakan ini terlihat dalam berbagai ilmu pengetahuan umum, terutama dibidang asrtonomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.
3.      Adanya gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada periode tersebut.
4.     Pluralisme dalam pemerintahan dan politik. Mengadopsi konsep pemerintahan dari wilayah lain seperti Persia, serta menempatkan ahli politik dari wilayah lain (Persia) untuk duduk menjabat di Administrasi Negara.
5. Ulama yang berdiri sendiri menolak untuk menjadi pegawai pemerintah, hal itu menimbulkan perkembangan atau kemajuan islam khususnya dibidang ilmu pengetahuan benar-benar tersebar ke seluruh lapisan masyarakat.
6.   Dilihat dari wilayah perkembangan islam, yaitu Mekkah. Sudah lebih dulu maju dengan menjadikan kota Mekkah sebagai pusat perdagangan di Jazirah Arab.

Ø  Faktor Internal (dari dalam diri manusia, disebabkan oleh gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama)

1.    Melaksanakan ajaran Al-Quran secara maksimal, karena dalam Al-Quran banyak ayat yang menyuruh manusia agar menggunakan akalnya untuk berfikir.
2.     Melaksanakan isi hadis, dimana banyak hadis yang menyuruh kita agar terus-menerus menuntut ilmu.
3.     Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad melalui ilmu yang sudah berkembang sebelumnya di wilayah Yunani dan sekitarnya. Maka dari itu, banyak bermunculan ulama fiqh, tauhid (kalam), tafsir, hadis, dan ulama dibidang sains lainnya.
4.     Pemahaman umat akan kehidupan pemerintahan yang beraneka ragam yang menerapkan kapitalisme, serta paham lainnya yang tampak jelas kelemahannya dalam mewujudkan kebahagiaan.

            Selain fakor-faktor diatas, ada juga tiga faktor yang mendorong perkembangan ilmu di dunia islam pada masa kejayaannya yaitu:
1. Adanya suatu worldview dalam kemajuan sains merupakan unsur paling penting, dan ini bersumber dari Al-qur’an dan sunnah. Motif agama dalam mempelajari sains ini dapat kita temui dari pengakuan seorang ilmuwan terkemuka Al-Khawarizmi:
“Agamalah yang mendorong saya menyusun karya tulis singkat dalam hal hitungan dengan memakai prisip operasi hitung seperti penambahan dan pengurangan, yang berguna bagi pengguna aritmatika.”

2.   Apresiasi Masyarakat
Tentunya beberapa umat muslim yang memiliki tingkat keimanan yang tinggi pasti akan menyadari bahwa betapa pentingnya ilmu tersebut, sehingga mereka mengapresiasi eksistensi ilmu yang berkembang yang berbentuk karya-karya tertulis maupun semacam seminar-seminar yang diadakan oleh penguasa.
Masyarakat islam pada saat itu begitu disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang berbau keilmuwan, mulai dari pidato-pidato para ulama sampai debat terbuka antar ulama. Masyarakat di bagdad misalnya, mereka sangat menggemari acara debat terbuka yang sering dilaksanakan ditempat-tempat umum.

3.  Patronase penguasa
Patronase penguasa ini adalah upaya yang dilakukan oleh penguasa dan para orang kaya untuk memberikan perlindungan dan dukungan yang sangat loyal pada akademisi muslim untuk melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah, sehingga mereka tidak segan-segan mengucurkan dana untuk riset mereka mendirika suatu lembaga pengajaran ilmu seperti Madrasah, perpustakaan dan lain-lain. Beberapa lembaga pendidikan yang ada di dunia islam pada masa kejayaannya yaitu Madrasah (College), Akademi, perpustakaan, rumah sakit, observatorium dan zawiyyah atau pusat-pusat latihan sufi  (pipit piriana & Dich Ramatiah, bioekspo…hal16 dalam gokmat20.blogspot.com)

            Faktor-faktor diatas telah menjadikan islam berkembang dan mengalami titik kemajuan dan kejayaannya. Kemajuan islam lebih didominasi oleh kemajuan dibidang ilmu pengetahuan, karena banyak bermunculan para ilmuan-lmuan muslim yang mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh sehingga islam pada periode klasik tersebut telah berkembang dan maju.
            Berkat keberhasilan penyebaran islam di wilayah-wilayah yang baru, islam bertemu dengan berbagai kebudayaan baru yang memiliki khazanah pengetahuan yang baru pula,.hal itu mendorong semangat umat islam untuk mendorong ajaran agamanya agar mencapai dan mengorbankan ilmu pengetahuan dari manapun.


Daftar Pustaka
Sumber:
http://pendidikan-agama-islam-sma.blogspot.co.id/2015/11/masa-kejayaan-islam.html

http://hergianiq.blogspot.co.id/2012/11/faktor-pendorong-tumbuhnya-sains-dalam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Situasi Kenabian

Situasi Kenabian Muhammad SAW 2.1 Situasi awal kenabian Muhammad SAW        Sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, orang-orang arab sud...