Faktor-Faktor Kejayaan Islam
Islam
pertama kali masuk dan disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW sangat santun dan tanpa
paksaan, sehingga banyak orang yang masuk islam dengan sukarela.
Ketika
masa Khulafaurrosyidin (4 sahabat, yaitu Abu bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab,
Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib), islam mengalami perluasan wilayah
yang sangat signifikan, hal itu mengakibatkan islam tidak hanya dianut
orang-orang Arab saja, tapi juga diluar Arab, bahkan ke seluruh penjuru dunia. Setelah
masa Khuafurrosyidin berakhir, islam terus berembang di bawah kepemimpinan
Kerajaan Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah, mulai dari bidang Administrasi Negara,
sampai ke bidang Sains, Teknologi, Politik, Keagamaan, Ekonomi, Ilmu Bangunan
(arsitektur), Sosial, dan Militer. Namun
beberapa abad kemudian, islam mengalami kemunduran, hal itu mengakibatkan
tradisi keilmuan pindah ke negeri Barat.
Masa
kejayaan islam terjadi sekitar tahun 650-1250 M. Periode kejayaan ini disebut
Periode Klasik. Pada masa kejayaan tersebut terdapat 2 kerajaan besar, yaitu
Kerajaan Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah. Perkembangan islam ditandai dengan
semakin meluasnya wilayah kekuasaan islam diberbagai wilayah.
Kemajuan, perkembangan dan kejayaan islam diantaranya karena beberapa
faktor, faktor tersebut terbagi menjadi 2 yaitu:
Ø Faktor Eksternal (dari luar diri manusia)
1. Terjadinya
Asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami
perkembangan dalam ilmu pengetahuan.
2. Gerakan
terjemah, pengaruh gerakan ini terlihat dalam berbagai ilmu pengetahuan umum, terutama
dibidang asrtonomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.
3.
Adanya
gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada periode tersebut.
4. Pluralisme
dalam pemerintahan dan politik. Mengadopsi konsep pemerintahan dari wilayah
lain seperti Persia, serta menempatkan ahli politik dari wilayah lain (Persia)
untuk duduk menjabat di Administrasi Negara.
5. Ulama
yang berdiri sendiri menolak untuk menjadi pegawai pemerintah, hal itu
menimbulkan perkembangan atau kemajuan islam khususnya dibidang ilmu
pengetahuan benar-benar tersebar ke seluruh lapisan masyarakat.
6. Dilihat
dari wilayah perkembangan islam, yaitu Mekkah. Sudah lebih dulu maju dengan
menjadikan kota Mekkah sebagai pusat perdagangan di Jazirah Arab.
Ø Faktor Internal (dari dalam diri manusia, disebabkan oleh gerakan ilmiah atau etos
keilmuan dari para ulama)
1. Melaksanakan
ajaran Al-Quran secara maksimal, karena dalam Al-Quran banyak ayat yang
menyuruh manusia agar menggunakan akalnya untuk berfikir.
2. Melaksanakan
isi hadis, dimana banyak hadis yang menyuruh kita agar terus-menerus menuntut
ilmu.
3. Mengembangkan
ilmu agama dengan berijtihad melalui ilmu yang sudah berkembang sebelumnya di
wilayah Yunani dan sekitarnya. Maka dari itu, banyak bermunculan ulama fiqh,
tauhid (kalam), tafsir, hadis, dan ulama dibidang sains lainnya.
4. Pemahaman
umat akan kehidupan pemerintahan yang beraneka ragam yang menerapkan
kapitalisme, serta paham lainnya yang tampak jelas kelemahannya dalam
mewujudkan kebahagiaan.
Selain fakor-faktor diatas, ada juga
tiga faktor yang mendorong perkembangan ilmu di dunia islam pada masa
kejayaannya yaitu:
1. Adanya suatu worldview dalam kemajuan sains merupakan unsur paling penting, dan
ini bersumber dari Al-qur’an dan sunnah. Motif agama dalam mempelajari sains
ini dapat kita temui dari pengakuan seorang ilmuwan terkemuka Al-Khawarizmi:
“Agamalah
yang mendorong saya menyusun karya tulis singkat dalam hal hitungan dengan
memakai prisip operasi hitung seperti penambahan dan pengurangan, yang berguna
bagi pengguna aritmatika.”
2. Apresiasi Masyarakat
Tentunya
beberapa umat muslim yang memiliki tingkat keimanan yang tinggi pasti akan
menyadari bahwa betapa pentingnya ilmu tersebut, sehingga mereka mengapresiasi
eksistensi ilmu yang berkembang yang berbentuk karya-karya tertulis maupun
semacam seminar-seminar yang diadakan oleh penguasa.
Masyarakat
islam pada saat itu begitu disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang berbau
keilmuwan, mulai dari pidato-pidato para ulama sampai debat terbuka antar
ulama. Masyarakat di bagdad misalnya, mereka sangat menggemari acara debat
terbuka yang sering dilaksanakan ditempat-tempat umum.
3. Patronase penguasa
Patronase
penguasa ini adalah upaya yang dilakukan oleh penguasa dan para orang kaya
untuk memberikan perlindungan dan dukungan yang sangat loyal pada akademisi
muslim untuk melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah, sehingga mereka tidak
segan-segan mengucurkan dana untuk riset mereka mendirika suatu lembaga
pengajaran ilmu seperti Madrasah, perpustakaan dan lain-lain. Beberapa lembaga
pendidikan yang ada di dunia islam pada masa kejayaannya yaitu Madrasah
(College), Akademi, perpustakaan, rumah sakit, observatorium dan zawiyyah atau
pusat-pusat latihan sufi (pipit piriana & Dich Ramatiah, bioekspo…hal16
dalam gokmat20.blogspot.com)
Faktor-faktor
diatas telah menjadikan islam berkembang dan mengalami titik kemajuan dan
kejayaannya. Kemajuan islam lebih didominasi oleh kemajuan dibidang ilmu
pengetahuan, karena banyak bermunculan para ilmuan-lmuan muslim yang
mengembangkan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh sehingga islam pada periode
klasik tersebut telah berkembang dan maju.
Berkat keberhasilan penyebaran islam
di wilayah-wilayah yang baru, islam bertemu dengan berbagai kebudayaan baru yang
memiliki khazanah pengetahuan yang baru pula,.hal itu mendorong semangat umat
islam untuk mendorong ajaran agamanya agar mencapai dan mengorbankan ilmu
pengetahuan dari manapun.
Daftar Pustaka
Sumber:
http://pendidikan-agama-islam-sma.blogspot.co.id/2015/11/masa-kejayaan-islam.html
http://hergianiq.blogspot.co.id/2012/11/faktor-pendorong-tumbuhnya-sains-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar